Senin, 29 Januari 2018

EFEK DOMINO

EFEK DOMINO

Oleh : Ika Rini


Teori domino adalah teori yang didengungkan sejak tahun 1950 an sampai tahun 1980 an. Suatu teori yang berspekulasi bahwa apabila suatu negara di suatu kawasan terkena pengaruh komunisme maka negara sekitar akan ikut dipengaruhi oleh komunisme melalui efek domino. Analoginya Jika satu baris domino dijatuhkan maka kartu domino sebelahnya aka ikut jatuh dan seterusnya peristiwa yang terjadi berikut sampai jatuhnya domino terakhir terjadi dalam waktu yang sangat cepat. Sekarang efek domino tak lagi hanya berkaitan dengan komunisme. Semua hal kejadian atau peristiwa dipastikan memiliki efek  domino (baca : konsekuensi).

Sebagai contoh yang agak serius adalah peristiwa kenaikan harga BBM. Efek domino dari pristiwa kenaikan harga BBM bisa digambarkan sebagai brikut :
  1. BBM naik →biaya produksi naik →harga barang naik →daya beli menurun → banyak pabrik gulung tikar → pengangguran → kemiskinan → anak putus sekolah
  2. BBM naik →biaya produksi baju naik → harga baju naik → saya tak mampu beli baju baru → saya tidak modis lagi → suami ditakutkan melirik yang lain
  3. BBM naik → harga emas naik → harga cincin naik → Om Anjar tertunda meminang bunganya → kasihan oh kasihan (sssttt...yess!) 

Tiga contoh efek domino di atas biarlah dipikirkan oleh yang berkepentingan saja. Dengan memahami adanya efek domino, tentu akan membuat kita lebih berhati-hati lagi dalam mengambil keputusan apapun dalam hidup keseharian kita. Menentukan prioritas juga bisa berdasar efek domino yang dihasilkan. Sebagai contoh untuk  penentuan prioritas pekerjaan berikut ini :

  • Mengerjakan 14 kompetensi 
  • Mengerjakan Tagihan Cheklist 
  • Mengerjakan Program Sukses UN
  • Mengerjakan Administrasi Sekretaris UN 
  • Mengerjakan Tulisan Ini...

Tentukan efek domino dari kelima pekerjaan tersebut, pahami dan analisis bahwa pekerjaan dengan efek domino terpanjang adalah pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Namun, pekerjaan dengan efek terpendek ternyata pekerjaan yang paling menyenangkan. Bagaimana? Kalau masih bingung menentukan prioritas mari bersenang-senang saja...


Share:

1 komentar:

About